Jumat, 05 Januari 2018

Trichomonas vaginalis

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah Parasitologi. Shalawat dan salam kita sanjung sajikan kepangkuan alam Nabi besar Muhammad SAW. Yang telah membawa kita pada perubahan zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Pada kesempatan ini, kami telah menyelesaikan makalah yang berjudul “Trichomonas vaginalis”.
Terimakasih kami ucapkan kepada Pembimbing Mata Kuliah yang telah memberikan bimbingan dan arahan hingga dapat menyelesaikan makalah ini. Apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini, kami memohon maaf atas hal yang berkenaan. Demikianlah, semoga bisa menjadi inspirasi dan pembelajaran lebih baik serta bermanfaat baik bagi penulis maupun pembaca.


Darussalam, 30 September 2016








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.. i
DAFTAR ISI
BAB I. 1
PENDAHULUAN.. 1
1.1      Latar Belakang. 1
1.2      Rumusan Masalah. 1
1.3      Tujuan. 2
BAB II. 3
PEMBAHASAN.. 3
2.1      Distribusi Parasit Trichomonas vaginalis. 3
2.2      Habitat Trichomonas vaginalis. 3
2.3      Morfologi Trichomonas vaginalis. 3
2.4      Siklus Hidup Trichomonas vaginalis. 4
2.5      Penyakit Yang Dapat Disebabkan oleh Trichomonas vaginalis. 5
2.6      Cara Pencegahan yang Dilakukan Agar Tidak Terjangkit Trichomonas vaginalis  6
2.7      Cara Pengobatan. 7
BAB III. 8
PENUTUP. 8
3.1      Kesimpulan. 8
3.2      Saran. 8
DAFTAR PUSTAKA.. 9

 



BAB I

PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang

Trichomonas vaginalis adalah protozoa parasit yang menginfeksi saluran urogenital baik perempuan dan laki-laki di seluruh dunia. Trichomonas vaginalis berbentuk seperti buah pir yang mendorong dirinya dengan empat flagel seperti cambuk yang menonjol dari ujung depannya. Mikroorganisme parasit ini adalah agen penyebab Trikomoniasis. Trikomoniasis yang disebabkan oleh T. vaginalis adalah yang paling umum infeksi menular seksual (IMS) hari ini, dengan kejadian tahunan lebih dari 170 juta kasus di seluruh dunia. Penyakit ini juga merupakan salah satu dari tiga infeksi vagina yang paling umum pada wanita.
Lebih dari delapan juta wanita Amerika Utara terinfeksi T.vaginalis. Organisme ini sekarang telah dikaitkan dengan risiko lebih tinggi pada penularan HIV, dan diperkirakan bahwa parasit ini dapat meningkatkan penularan HIV dari  ibu ke bayi. Dua puluh lima persen dari mahasiswa di Nigeria diuji positif untuk T.vaginalis dan 20% dari wanita hamil di Amerika Serikat (AS) adalah biakan positif. Data ini mendukung prevalensi T. Vaginalis, karena dampaknya terhadap ketuban pecah dini dan tingkat kelahiran yang rendah, T. vaginalis dianggap menjadi penyebab signifikan morbiditas neonatal di Amerika Serikat.

1.2       Rumusan Masalah

1.        Bagaiamanakah distribusi Trichomonas vaginalis ?
2.        Dimanakah habitat Trichomonas vaginalis?
3.        Bagaimanakah morfologi Trichomonas vaginalis?
4.        Bagaiamanakah siklus hidup Trichomonas vaginalis?
5.        Apa penyakit yang dapat ditumbulkan oleh Trichomonas vaginalis?
6.        Bagaiamana pencegahan penyakit yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis?

1.3       Tujuan

1.        Untuk mengetahui distribusi Trichomonas vaginalis
2.        Untuk mengetahui habitat Trichomonas vaginalis
3.        Untuk mengetahui morfologi Trichomonas vaginalis
4.        Untuk mengetahui siklus hidup Trichomonas vaginalis
5.        Untuk mengetahui penyakit-penyakit yang ditumbulkan oleh Trichomonas vaginalis
6.    Untuk mengetahui cara pencegahan yang dilakukan agar tidak terjangkit penyakit dari parasit Trichomonas vaginalis.



BAB II

PEMBAHASAN

2.1       Distribusi Parasit Trichomonas vaginalis

Parasit Trichomonas vaginalis ditemukan pada manusia dan ditemukan secara kosmopolit, termasuk Indonesia.

2.2       Habitat Trichomonas vaginalis

Hospes dari Trichomonas vaginalis adalah manusia. Parasit ini terdapat pada genital wanita dan pria, terutama ditemukan pada saluran kencing kedua jenis kelamin tersebut. Wanita frekuensi lebih banyak dijumpai daripada pria, dan penyakit ini bersifat kosmopolit. Trichomoniasis adalah nama penyakit yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis.
Wanita : vagina, uretra
Pria      : uretra, epididimis, prostat

2.3       Morfologi Trichomonas vaginalis

Trichomonas vaginalis hanya memiliki bentuk tropozoit, berukuran antara 15 -20x10 ยต, tidak berwarna dan bentuknya kuboid. Sitoplasmanya  bergranula, terletak di sekitar custa dan axostyle (kapak). Membran bergelombang, berakhir  pada pertengahan tubuh flagella bebas. Sitostoma tidak nyata dan hanya mempunyai nukleus.
Intinya berbentuk oval dan terletak dibagian atas tubuhnya, dibelakang inti terdapat blepharoblas sebagai tempat keluarnya 4 buah flagella yang menjuntai bebas dan melengkung, di ujungnya sebagai alat geraknya yang “maju-mundur”. Flagella kelima melekat ke undulating membrane dan menjuntai kebelakang sepanjang setengah panjang tubuh protozoa ini. Sitoplasma terdiri dari suatu struktur yang berfungsi seperti tulang yang disebut sebagai axostyle. Vakuola, partikel, bakteri, virus, ataupun leukosit dan eritrosit (tetapi jarang) dapat ditemukan di dalam sitoplasma. Trichomonas vaginalis ini memperoleh makanan secara osmosis dan fagositosis. Makanannya adalah kuman-kuman dari sel-sel vagina dan leukosit. 

2.4              Siklus Hidup Trichomonas vaginalis

Perkembangbiakannya dengan cara berkembang biak secara belah pasang longitudinal dan inti membelah dengan cara mitosis yang dilakukan setiap 8 sampai 12 jam dengan kondisi yang optimum. Jadi tidak heran bila dalam beberapa hari saja protozoa ini dapat berkembang mencapai jutaan. Tidak seperti protozoa lainnya, Trichomonas vaginalis tidak memiliki bentuk kista. Sel-sel Trichomonas vaginalis memiliki kemampuan untuk melakukan fagositosis.
Untuk dapat hidup dan berkembang biak, Trichomonas vaginalis membutuhkan kondisi lingkungan yang konstan dengan temperatur sekitar 35-37˚C, hidup pada pH 5,5-7,5. Sangat sensitif terhadap tekanan osmotik dan kelembaban lingkungan. Protozoa ini akan cepat mati bila diletakkan di air atau di keringkan. Meskipun penularan Trichomonas vaginalis secara non-venereal sangat jarang, ternyata organisme dapat hidup beberapa jam dilingkungan yang sesuai dengan ligkungannya.
Trichomonas vaginalis bergerak dengan cepat berputar-putar di antara sel-sel epitel dan leukosit dengan menggerakkan flagel anterior dan membran bergelombang. Parasit ini mati pada suhu 50 0C, tetapi dapat hidup selama 5 hari pada suhu 0 0C. Dalam biakan, parasit ini mati pada pH < 4,9,  (pH vagina 3,8 - 4,4) serta tahan  terhadap desinfektan dan antibiotik.
Trichomonas vaginalis tidak memiliki stadium kista tetapi hanya ditemui dalam stadium Tropozoit yang memiliki ciri-cirinya sebagai berikut :
-       Bentuknya oval atau piriformis.
-       Memiliki 4 buah flagel anterior.
-       Flagel ke 5 menjadi axonema dari membran bergelombang (membran aundulant)
-       Pada ujung pasterior terdapat axonema yang keluar dari badan yang diduga untuk melekatkan diri pada jaringan sehingga menimbulkan iritasi.
-       Memiliki 1 buah inti,
-       Memiliki sitostoma pada bagian anterior untukmengambil makanan, perkembangbiakan dengan cara belah pasang.

2.5       Penyakit Yang Dapat Disebabkan oleh Trichomonas vaginalis

a)    Pada Wanita
-          Fluor Albus atau keputihan
-          Adanya iritasi akibat melekatnya parasit pada mukosa vagina akan menyebabkan radang vagina (vaginistis) yang menyebabkan keluarnya cairan berlebih (keputihan) dengan ciri-ciri :
-          Cairan sangat kental
-          Berwarna kuning kehijauan atau abu-abu serta berbusa dalam jumlah yang banyak
-          Kadang keputihan disertai perdarahan
-          Bau tak sedap
-          Terasa sakit jika organ intim ditekan
-          Jika kencing menimbulkan rasa sakit
-          Menimbulkan adanya borok atau luka pada sekitar kelamin
-          Peradangan pada vulva dan servik
Jika penyakit ini tidak segera terobati, maka akan menyebabkan bagian vagina meradang dan juga servik atau yang disebut leher rahim atau bagian bawah rahim yang digunakan untuk mengeluarkan bayi saat wanita melahirkan akan meradang.
-          Kemandulan
Ini dia yang harus diperhatikan terkait dengan adanya penyakit ini, akibat dari adanya keputihan dengan cairan berlebih, kental dan berisi parasit yang berujung pada radang, akan menyebabkan berbagai masalah pada organ reproduksi wanita yang berakibat kemandulan.
                  b)      Pada Pria
Penemuan secara langsung Trichomonas vaginalis dengan menggunakan mikroskop sukar pada genitalia pria atau sampel urin. Sebagian besar pria yang terinfeksi tidak mempunyai gejala. Bila bergejala kebanyakan berupa tubuh uretra yang seperti susu dan sakit bila buang air kecil sehingga memberikan gejala sebagai uretritis non gonore.
Diagnosis dibuat dengan menemukan organisme ini pada tubuh uretra dengan hapusan atau kultur atau keduanya. Trichomonas vaginalis menular melalui hubungan seksual meskipun masih diperdebatkan. Trichomonas vaginalis dapat hidup pada objek yang basah selama 45 menit pada kloset duduk, kain lap pencuci badan, baju, air mandi dan cairan tubuh. Penularan perinatal terjadi kira-kira 5% dari ibu yang terinfeksi, tetapi biasanya sembuh sendiri dengan metabolisme yang progresif dari hormon ibu. Infeksi Trichomonas vaginalis mempunyai masa inkubasi selama 4-21 hari.

2.6       Cara Pencegahan yang Dilakukan Agar Tidak Terjangkit Trichomonas vaginalis

-       Hindari menggunakan pencuci vagina dengan semprot vagina (spray)
-       Kenakan pakaian dalam dari katun agar mudah menyerap kelembaban, dan sirkulasi udara di sekitar vagina terjaga. Pakaian yang tidak menyerap keringat akan menciptakan suasana di vagina menjadi lembab dan tentu saja merangasang pertumbuhan bakteri yang merugikan.
-       Meski penampilan terlihat seksi tapi sebisa mungkin hindari celana panjang super ketat karena dapat menimbulkan rasa hangat dan lembab.
-       Ganti pembalut sesering mungkin jika sedang mengalami haid.
-       Setia dan jangan berganti-ganti pasangan untuk mencegah infeksi timbul kembali.
-       Jaga kebersihan vagina baik sebelum dan sesudah behubungan seks.
-       Membasuh vagina dengan bersih setiap kali membuang air besar dan keringkan dengan tisu.
-       Setelah buang air besar, bilaslah dengan air dari arah depan ke belakang. Cara ini dapat mencegah penyebaran bakteri dari arah anus ke vagina.
-       Jaga Organ intim tetap bersih dan kering.
-       Jaga berat badan ideal. karena kegemukan dapat membuat paha tertutup rapat dan membuat lingkungan vagina lembab akibat kurang sirkulasi.
-       Mengkonsumsi makanan sehat bergizi, jangan terlalu banyak mengandung gula dan tepung karena dapat mempercepat pertumbuhan bakteri merugikan.
-       Hindari stress karena daya tahan tubuh bisa menurun dan dapat mengundang infeksi.
-       Jangan lupa olahraga teratur agar kekebalan tubuh terjaga.

2.7              Cara Pengobatan

Telah ditemukan bahwa metronidazol berhasil membunuh T. vaginalis, akan tetapi penggunaannya selama kehamilan menjadi kontroversi karena dapat menyebabkan mutagenesis dan bersifat karsinogen pada model yang digunakan dalam uji laboratorium. Metronidazol tidak meningkatkan risiko lahir cacat pada janin selama trimester pertama, sehingga metronidazol disarankan untuk digunakan hanya selama trimester kedua dan trimester ketiga. Pengobatan selama kehamilan pada wanita dan pasangan seksnya berpotensi untuk mencegah komplikasi kelahiran prematur serta infeksi pada keturunannya, karena apabila pasangan seks tidak mendapatkan pengobatan, maka wanita dapat terkena trikomoniasis kembali.
Tinidazole (2 gr dosis oral tunggal) merupakan terapi minimal yang memiliki keunggulan lebih daripada metronidazole untuk pengobatan trikomoniasis. Pada resistensi metronidazole, tinidazole (dalam berbagai dosis) telah mencapai tingkat kesembuhan 90% dan lebih tinggi. Perbedaan yang paling penting antara kedua obat ini yaitu tinidazole yang lebih toleransi dan kurang toksik dibandingkan metronidazole, bahkan pada dosis yang tinggi. 





BAB III

PENUTUP

3.1       Kesimpulan

Trichomonas vaginalis merupakan protozoa parasit yang menginfeksi saluran urogenital baik perempuan dan laki-laki di seluruh dunia. Trichomonas vaginalis berbentuk seperti buah pir yang mendorong dirinya dengan empat flagel seperti cambuk yang menonjol dari ujung depannya. Mikroorganisme parasit ini adalah agen penyebab Trikomoniasis. Parasit Trichomonas vaginalis ditemukan pada manusia dan ditemukan secara kosmopolit, termasuk Indonesia. Penyakit ini juga merupakan salah satu dari tiga infeksi vagina yang paling umum pada wanita. Sebagian besar pria yang terinfeksi tidak mempunyai gejala. Bila bergejala kebanyakan berupa tubuh uretra yang seperti susu dan sakit bila buang air kecil sehingga memberikan gejala sebagai uretritis non gonore.

3.2       Saran

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar penulisan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA

Entjang, Indan. 2001. Mikrobiologi dan Parasitologi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Susanto, Inge dkk. 2008. Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laporan Kimia Analitik "Analisa Campuran"

ABSTRAK Telah dilakukan percobaan dengan judul “Analisa Campuran” yang bertujuan untuk menganalisis adanya ion kation dan anion yang terd...