ABSTRAK
Telah dilakukan
percobaan dengan judul “Reaksi-Reaksi Kimia”dengan tujuan untuk mengamati
reaksi-reaksi kimia berlangsung atau terjadi dengan melihat perubahan-
perubahannya. Prinsip yang digunakan dalam percobaan ini adalah
analisa kualitatif. Dalam percobaan ini menghasilkan gas, endapan, perubahan
suhu, atau perubahan warna. Hasil dari percobaan ini adalah endapan seperti
larutan Pb(NO3)2 yang dicampur dengan K2CrO4.
Reaksi yang menghasilkan perubahan suhu seperti larutan H2SO4
dicampur dengan NaOH. Reaksi yang menghasilkan perubahan warna seperti larutan
K2CrO4 dicampur dengan HCl. Reaksi yang menghasilkan gas
seperti lempengan Zn yang dicampur dengan larutan HCl. Kesimpulan dari
percobaan membuktikan bahwa setiap larutan yang larut atau mengendap
dipengaruhi oleh faktor yang berbeda-beda.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan
kita sehari-hari tidak lepas dari unsur-unsur dan senyawa-senyawa. Reaksi kimia
ini bukanlah hal asing bagi kita, reaksi kimia terjadi sepanjang waktu
dalam kehidupan sehari-hari. Setiap kali kita makan, tubuh kita menggunakan
reaksi kimia untuk memecah makanan menjadi energi. Contoh lain termasuk logam
berkarat, kayu terbakar, baterai menghasilkan listrik, dan fotosintesis pada
tumbuhan. Hasil dari reaksi kimia ini tergantung kepada apa yang kita
reaksikan. Sehingga hasil reaksi bisa berdampak positif atau bermanfaat dan
reaksi kimia ini juga dapat berdampak negatif atau merugikan bagi kehidupan.
Penelitian
dari para ahli, zat-zat kimiaterdiri dari suatu unsur. Unsur akan membentuk
senyawa jika berikatan dengan unsur lain. Selain itu, unsur-unsur yang ada
dibumi ini, dibuat sedemikian rupa untuk bisa digunakan atau diciptakan suatu
zat yang baru. Hal itulah yang biasanya disebut dengan reaksi kimia. Reaksi-reaksi
tersebut menggunakan unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia. Reaksi-reaksi
kimia akan menghasilkan suatu zat baru. Zat baru tersebut yang dapat digunakan
kembali dalam kehidupan sehari-sehari.
Reaksi-reaksi kimia dapat terjadi
apabila terbentuk endapan, terbentuk gas, terjadi perubahan suhu, dan perubahan
warna.
Dalam bidang farmasi, reaksi kimia merupakan konsep dasar yang paling penting.
Prinsip kerja reaksi kimia banyak digunakan dalam mencampur senyawa-senyawa
yang hendak dijadikan sebagai obat, sehingga dapat diketahui senyawa apa saja
yang terjadi apabila kita mencampur senyawa yang satu dengan yang lainnya.
1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah
mengamati reaksi-reaksi kimia berlangsung atau terjadi dengan melihat
perubahan-perubahannya
1.3 Manfaat Percobaan
Manfaat dari
percobaan ini yaitu kita dapat membedakan reaksi yang menghasilkan endapan dan
gas serta yang menghasilkan perubahan suhu dan warna. Kita juga dapat
membedakan apa itu reaksi reversibel dan irreversibel serta apa itu reaksi
kimia.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Reaksi kimia adalah perubahan kimia dimana zat-zat
yang bereaksi (reaktan) berubah menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Reaktan
dan produk adalah zat yang berbeda. Reaksi kimia dituliskan dalam persamaan
reaksi kimia, dimana reaktan diletakkan di sebelah kiri anak panah dan produk
di sebelah kanan nak panah. Jika terdapat satu atau lebih zat berada pada sisi
yang sama (kiri atau kanan), maka zat-zat tersebut dipisahkan dengan tanda (+).
Dalam persamaan reaksi, zat-zat yang bereaksi dan hasil reaksi ditulis dalam
bentuk rumus kimia dan biasanya disertakan pula wujud/keadaan zat dalam reaksi
tersebut, yaitu (s) = solid (padat) ; (l) = liquid (cair) ; (g) = gas ; (aq) =
aqueos (terlarut dalam air/larutan) (Chang, 2005).
Zat pada reaksi kimia
(unsur/senyawa) dijadikan zat (unsur/senyawa) lainnya dengan mereaksikannya.
Kita tidak dapat mengubah satu unsur menjadi unsur lainnya dalam reaksi kimia
tetapi, kita dapat membuat zat baru melalui reaksi kimia. Banyak petunjuk yang
menunjukkan bahwa suatu reaksi kimia terjadi dihasilkan sesuatu baru yang kasat
mata, gas, dilepaskan atau diserapnya kalor dan seterusnya. Zat kimia yang
akhirnya berubah disebut reaktan. Sedangkan zat yang terbentuk disebut produk.
Reaktan
→ Produk
Persamaan reaksi menunjukkan reaktan dan
produk serta faktor-faktor lain seperti perubahan energi, katalisator, dan
sebagainya. Dalam persamaaan ini tanda panah digunakan untuk menunjukkan bahwa
reaksi kimia telah terjadi (Atkins, 1994).
Beberapa jenis reaksi kimia yang umum terjadi berdasarkan pada
apa yang terjadi saat reaktan berubah menjadi produk adalah:
1. Reaksi Penggabungan
Pada reaksi
penggabungan dua atau lebih reaktan akan membentuk satu produk.
2Na
+ Cl2 → 2NaCl
2.
Reaksi
Penguraian
Reaksi
penguraian merupakan kebalikan dari reaksi
penggabungan. Pada reaksi penguraian senyawa tunggal dipecah menjadi dua zat
yang lebih sederhana.
2H2O → 2H2 + O2
2H2O → 2H2 + O2
3.
Reaksi
pembakaran
Reaksi
pembakaran terjadi ketika satu senyawa, biasanya
yang mengandung karbon bergabung dengan gas oksigen diudara. Proses ini umumnya
disebut pembakaran. Kalor adalah produk yang paling berguna dari sebagian besar
reaksi pembakaran.
C3H8 +
SO2 → 3CO2 + 4H2O
4.
Reaksi
pengendapan
Reaksi yang
menghasilkan padatan yang tidak larut dalam
larutan.
KCl + AgNO3 → AgCl + KNO3
Reaksi
kimia adalah suatu reaksi antara senyawa kimia atau unsur kimia yang melibatkan
perubahan struktur dari molekul, yang umumnya berkaitan dengan pembentukan dan
pemutusan ikatan kimia. Dalam suatu reaksi kimia terjadi proses ikatan imia, di
mana atom zat mula-mula (edukte) bereaksi menghasilkan hasil (produk).
Berlangsungnya proses ini dapat memerlukan energi (reaksi endotermal) atau
melepaskan energi (reaksi eksotermal). Menyetarakan persamaan kimia,Untuk
menyetarakan suatu persamaan, perlu membuat jumlah atom masing-masing unsur
menjadi sama pada sisi reaktan dan sisi produk. Tetapi terdapat aturan. tidak
boleh mengubah rumus zat. Misalnya, CO2 tidak bisa diubah menjadi CO3.
Hanya dapat menempatkan angka yang disebut koefisien di depan rumus kimia.
Koefisien ini menggandakan jumlah atom dari setiap unsur dalam rumus kimia
tersebut. Sebagai contoh, rumus H2O menunjukkan 2 atom hidrogen dan
1 atom oksigen. Tapi 2H2O menunjukkan 2 molekul air, untuk total 4 atom
hidrogen dan 2 atom oksigen. Rumus 3Ca(NO3)2 menunjukkan
3 atom kalsium, 6 atom nitrogen, dan 18 atom oksigen (Keenan, 1992).
Suatu reaksi kimia adalah proses
dimana ikatan atom di dalam molekul-molekul zat yang bereaksi dipecahkan,
diikuti oleh penyusunan kembali dari atom-atom tersebut dalam kombinasi molekul
yang baru. Dengan kata lain, timbul zat kimia baru dan lama hilang, tetapi
atom-atomnya tetap sama. Reaksi kimia menggabungkan unsur-unsur menjadi
senyawa, penguraian senyawa menghasilkan unsur-unsurnya dan transportasi
mengubah senyawa yang ada menjadi senyawa baru. Oleh karena atom tidak dapat
dimusnahkan dalam reaksi kimia, maka jumlah atom (atau mol atom) dan setiap
unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama. Kekuatan materi dalam perubahan kimia
ini terlihat dari persamaan kimia yang balans untuk proses reaksi tersebut.
Berdasarkan kesetaraan reaksi, ada reaksi stoikiometri dan pereaksi pembatas (Goldberg,
2008).
Reaksi
kimia akan terjadi apabila memenuhi salah satu ciri-ciri dari hasil reaksi yang
terjadi atau yang sedang berlangsung. Dimana ciri ciri tersebut akan mebuktikan
terjadi atau tidaknya reaksi kimia. Reaksi tersebut dapat mengalami perubahan
warna dan perubahan suhu. Selain itu suatu reaksi kimia juga dapat membentuk
endapan dan menghasilkan gas. Dalam reaksi kimia juga diketahui adanya faktor
yang memperngaruhi laju suatu reaksi kimia, yakni ukuran zat, perubahan suhu
dan adanya katalis (Reid, 1990).
Persamaan
kimia terdiri dari pereaksi yang ditulis di sebelah kiri, kemudian anak panah
yang menunjukkan arah reaksi dan terakhir produk yang ditulis sebelah kanan,
dengan catatan banyanya unsur di sebelah kiri dan kanan harus sama. Untuk
kebanyakan unsur kimianya biasanya ditulis lambangnya saja. Sebagai cntoh
natrium: Na, Li (Besi Fe), Hg dan Ag. Tetapi ada tujuh unsur berupa molekul
diatomik yang sudah kita kenal yaitu H2, N2,O2,F2, Cl2,
Br2, dan I2. Ketiga unsur tersebut harus
ditulis berupa molekul diatomik. Tetapi kadang-kadang usnur tersebut tidak
dalam bentuk molekul diatomik sehingga penulisannya sesuai dengan sruktur
molekulnya (Budi, 2008).
Unsur-unsur
ditunjukkan oleh suatu simbol, dan senyawa-senyawa ditunjukkan dengan rumus.
Demikian juga halnya, persamaan digunakan untuk memperlihatkan reaksi kimia.
Persamaan kimia yang ditulis dengan benar menunjukkan rumus kimia dan jumlah
relatif dari semua reaktan dan produk. Menyusun persamaan kimia biasanya
dimulai dengan menulis persamaan kata. Persamaan kata ini berisi nama-nama
reaktan dan produk yang dipisahkan oleh sebuah tanda panah. Tanda panah ini
berarti "membentuk" atau "menghasilkan". Lalu, nama-nama
tersebut digantikan dengan rumus-rumus kimia. Akhirnya, persamaan disetarakan
sehingga memenuhi hukum kekekalan massa. Jumlah atom dari setiap unsur harus
sama pada kedua sisi tanda panah. Langkah pertama dalam menulis persamaan kimia
adalah persamaan kata. Menuliskan persamaan kata untuk reaksi, harus menuliskan
nama-nama reaktan dan memisahkan nama-nama tersebut dengan tanda plus. Tanda
panah digunakan untuk memisahkan reaktan dari produk. Kemudian, nama-nama
produk ditulis di sebelah kanan tanda panah dan dipisahkan oleh tanda plus.
Persamaan Kata untuk reaksi metana dengan oksigen membentuk karbon dioksida dan
air ditulis sebagai berikut: metana + oksigen → karbon dioksida + air .Untuk mengubah
persamaan kata ini menjadi persamaan rumus, gunakan rumus kimia untuk reaktan
dan produk. Rumus kimia untuk metana, oksigen, karbon dioksida, dan air menggantikan
kata-kata dalam persamaan kata untuk membuat persamaan kimia. Kata metana tidak
bermakna kuantitatif , tapi rumus CH4 menunjukkan suatu molekul metana yang
bersifat kuantitatif. Perubahan ini membuat persamaan rumus tidak seimbang,
seperti persamaan di bawah ini. Tanda tanya dibawah ini menunjukkan bahwa kita
belum tahu jumlah molekul dari setiap zat (Petrucci, 1987).
Pada
umumnya campuran digolongkan sebagai materi heterogen, artinya tidak seluruh
bagian ini mempunyai sifat yang sama. Akan tetapi, ada suatu campuran yang
partikel-partikelnya tidak dapat dibedakan dengan mata biasa. Campuran tersebut
dinamakan larutan. Oleh karenanya, larutan dianggap sebagai materi homogen
walaupun keadaan yang sesungguhnya tidak homogen benar. Oleh karena proses pembentukan
campuran merupakan proses fisis, maka pertikel-pertikel pembentuk campuran
mudah dipisahkan kembali secara fisis. Pemisahan tersebut berdasarkan perbedaan
sifat fisis dari partikel-partikel pembentuk campuran yang dapat dilakukan
dengan berbagai cara (Brady, 1998).
BAB III
METODOLOGI
PERCOBAAN
3.1
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah gelas kimia
dan tabung reaksi.
Bahan yang digunakan adalah lempengan Zn,
logam Na, larutan K2CrO4 0,1 M, larutan K2Cr2O7
0,1 M, larutan Pb(NO3)2 0,1 M, larutan HCl 0,1 M, larutan
NaOH 0,1 M, larutan H2SO4 0,1 M, kertas saring, dan
aquades.
3.2 Konstanta Fisik dan Tinjauan Keamanan
Tabel 3.2.1 Konstanta
Fisik dan Tinjauan Keamanan
Bahan
|
Berat
Molekul
(gr/mol)
|
Titik
Didih
(℃)
|
Titik
Leleh
(℃)
|
Tinjauan
Keamanan
|
lempengan Zn
|
65,409
|
907
|
419,53
|
Aman
|
logam Na
|
22,989
|
883
|
97,72
|
Reaktif
|
larutan K2CrO4
|
194,19
|
1000
|
168
|
Iritan dan
beracun
|
larutan K2Cr2O7
|
294,19
|
398
|
>500
|
Toksik
|
larutan Pb(NO3)2
|
331,2
|
458-459
|
270
|
Toksik
|
larutan HCl
|
36,47
|
110 (20,2%)
|
-27,32 (38%)
|
Iritan dan korosif
|
larutan NaOH
|
39,997
|
1390
|
318
|
Tidak mudah terbakar
|
larutan H2SO4
|
98,07
|
337
|
10
|
Korosif
|
Aquades
|
18
|
100
|
0
|
Aman
|
3.3 Cara Kerja
3.3.1
Reaksi yang menghasilkan endapan
- 2 ml larutan Pb(NO3)2 0,1 M dimasukkan kedalam tabung reaksi
- ditambahkan dengan 2 ml K2CrO4 0,1 M
- diamati endapan yang terbentuk
- 2 ml larutan Pb(NO3)2 0,1 M dimasukkan kedalam tabung reaksi
- ditambahkan dengan 2 ml NaOH0,1 M
- diamati endapan yang terbentuk
3.3.2 Reaksi yang menghasilkan perubahan
suhu
- 2 ml larutan H2SO4 0,1 M dimasukkan kedalam tabung reaksi
- ditambahkan dengan larutan NaOH 0,1 M
- diamati perubahan suhu dengan memegang bagian bawah tabung
- 2 ml larutan H2SO4 0,1 M dimasukkan kedalam tabung reaksi
- ditambahkan dengan larutan HCl0,1 M
- diamati perubahan suhu dengan memegang bagian bawah tabung
3.3.3 Reaksi yang menghasilkan perubahan warna
- 2 ml larutan K2CrO4 0,1 M dimasukkan kedalam tabung reaksi
- dimasukkan ke dalamnya 2 ml larutan HCl 0,1 M
- diamati perubahan warna larutan
- 2 ml larutan K2Cr2O70,1 M dimasukkan kedalam tabung reaksi
- dimasukkan ke dalamnya 2 ml larutan NaOH 0,1 M
- diamati perubahan warna larutan
3.3.4 Reaksi yang menghasilkan gas
- H2O 100 ml dimasukkan ke dalam gelas kimia, ukurannya sampai 2/3 bagiannya
- diapungkan secarik kertas saring ke dalam gelas kimia tersebut
- diambil logam Na secuil
- diletakkan di atas kertas saring
- diamati dari jarak jauh dan hati-hati
- 2 ml larutan HCl 0,1 M dimasukkan kedalam tabung reaksi
- dimasukkan secuil logam Zn ke dalamnya
- diamati timbulnya gas
BAB VI
DATA
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil
Pengamatan
Tabel 4.1 Data
hasil pengamatan
No
|
Persamaan Reaksi
|
Pengamatan
|
Hasil Reaksi
|
1
|
Reaksi yang menghasilkan endapan
|
||
Pb(NO3)2
+ K2CrO4 →
|
Endapan kuning
|
PbCrO4
+ 2KNO3
|
|
Pb(NO3)2
+ 2NaOH →
|
Endapan putih
|
Pb(OH)2
+ 2NaNO3
|
|
2
|
Reaksi yang menghasilkan perubahan suhu
|
||
H2SO4
+ 2NaOH →
|
Suhu naik (panas)
|
Na2SO4
+ 2H2O
|
|
H2SO4
+ HCl →
|
Suhu turun
(dingin)
|
H2SO4
+ HCl
|
|
3
|
Reaksi yang menghasilkan perubahan warna
|
||
K2CrO4
+ 2HCl →
|
Berubah menjadi warna orange
|
H2CrO4
+ 2KCl
|
|
K2Cr2O7
+ 2NaOH →
|
Berubah menjadi warna orange pekat
|
Na2CrO7
+ 2KOH
|
|
4
|
Reaksi yang menghasilkan gas
|
||
Na2 +
2H2O →
|
Adanya percikan api
|
2NaOH + H2
|
|
Zn + 2HCl →
|
Terbentuk gelembung gas
|
ZnCl2 +
H2
|
4.2
Pembahasan
Reaksi kimia
adalah perubahan unsur-unsur atau senyawa kimia seinga terjadi senyawa lain
karena adanya unsur yang lepas. Reaksi kimia bisa menghasilkan penggabungan
molekul membentuk molekul yang lebih besar, menjadi dua atau lebih molekul yang
lebih kecil, atau penata ulang atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu
melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.
Berdasarkan tingkat kekompleksan
partikelnya, reaksi kimia terbagi menjadi reaksi analisis (analisa) dan reaksi
sintesis (sintesa). Reaksi analisis adalah reaksi-reaksi kimia yang melibatkan
perubahan dari molekul-molekul besar (kompleks) menjadi molekul sederhana.
Reaksi sintesis adalah reaksi-reaksi kimia yang melibatkan peerubahan dari
molekul sederhana menjadi molekul besar (kompleks). Sedangkan pembagian reaksi
kimia berdasarkan arahnya terbagi menjadi reaksi reversible dan irreversible.
Reaksi reversible adalah reaksi yang berlangsung dua arah, dan zat-zat hasil
reaksi dapat kembali membentuk zat pereaksi. Reaksi irreversible adalah reaksi
yang berlangsung searah, dan zat-zat hasil reaksi tidak dapat kembali membentuk
zat pereaksi.
Reaksi kimia dikatakan berlangsung
apabila terjadinya pembentukan endapan yaitu ketika suatu reaksi kimia terjadi,
terkadang timbul zat yang tidak larut atau disebut endapan yang terbentuk padat
dan terpisah dari larutannya dalam reaksi tersebut. Kemudian suatu reaksi kimia
dikatakan berlangsung apabila terjadi perubahan suhu seperti perubahan eksoterm
(perpindahan energi panas dari sistem kelingkungan) dan perubahan endoterm
(pepindahan energi panas dari lingkungan ke sistem) dan terjadi perubahan warna
yaitu terjadi karena adanya kekosongan pada orbital d, serta terjadinya
pembentukan gas yang ditandai dengan timbulnya gelembung-gelemung gas.
Berdasarkan hasil percobaan diketahui
bahwa reaksi pengendapan merupakan reaksi yang salah satu produknya terbentuk
endapan. Endapan terjadi karena zat yang terbentuk tidak atau sukar larut dalam
air atau pelarutnya. Pada percobaan yang kami lakukan, kami mereaksikan
Pb(NO3)2 dengan K2CrO4, dari kedua senyawa tersebut, setelah direaksikan
menghasilkan endapan kuning. Hal ini disebabkan karena larutan Pb(NO3)2
mempuyai sifat padat hingga sukar larut dan juga dikarenakan harga Qsp>Ksp
sehingga larutan lewat jenuh dan mengakibatkan pengendapan. Pada percobaan yang
mereaksikan Pb(NO3)2 dengan NaOH menghasilkan endapan putih.
Reaksi kimia dapat menimbulkan
perubahan suhu, hal ini dapat dibuktikan pada percobaan dengan mereaksikan
H2SO4 dengan NaOH dan mereaksikan H2SO4 dengan HCl. Percampuran antara H2SO4
dengan NaOH menghasilkan suhu yang tinggi (panas) karena jika asam kuat
direaksikan dengan basa kuat maka suhu dari hasilnya akan naik. Sebaliknya
percampuran H2SO4 + HCl menghasilkan suhu yang rendah (dingin) karena HCl akan
menyerap panas dari H2SO4 sehingga hasil reaksi menjadi dingin. Pada reaksi ini
terjadi perubahan eksoterm (perpindahan energi panas dari sistem kelingkungan)
yang terjadi pada reaksi H2SO4 + NaOH dan juga terjadi perubahan endoterm
(perpindahan energi panas dari lingkungan kesistem) yang terjadi pada reaksi
H2SO4 + HCl.
Salah satu ciri terjadinya suatu
reaksi kimia adalah perubahan warna, hal ini dibuktikan pada percobaan dengan
mereaksikan K2CrO4 dengan HCl dan K2Cr2O7 dengan NaOh. Pada larutan K2CrO4 yang
awalnya berwarna kuning dan HCl berwarna bening setelah dicampurkan, akan
menghasilkan perubahan warna menjadi warna orange. Begitu juga dengan larutan
K2Cr2)7 yang awalnya berwarna orange pekat dan NaOH yang berwarna bening
setelah dicampurkan menghasilkan perubahan warna menjadi orange pekat.
Perubahan warna ini disebabkan karena adanya kekosongan elektron pada sub kulit
orbital d sehingga mengalami eksetasi yaitu proses penyerapa energi untuk
mengisinya.
Salah satu ciri terjadinya ciri
terjadinya reaksi kimia yang lainnya adalah terbentuknya gas. Pada reaksi yang
terjadi antara logam Na dengan H2O menghasilkan ledakan dan percikan api serta
sedikit gelembung gas. Hal ini terjadi karena logam Na termasuk pada golongan
IA atau logam-logam alkali. Logam alkali bersifat sangat reaktif disebabkan
oleh elektron valensi yang hanya satu, ukuran jari-jari atom yang sangat besar
dan harga ionisasi yang lebih kecil dari logam lain. Unsur alkali merupakan
reduktor yang kuat. Sedangkan pada reaksi antar logam Zn dengan HCl tidak dapat
menimbulkan ledakan, tetapi hanya menimbulkan gelembung gas karena produk yang
dihasilkan dari suatu reaksi tidak terlarut dalam air dan titik didihnya rendah
dan juga reaksinya tidak stabil hingga terurai menjadi gas.
Reaksi-reaksi yang termasuk reaksi
sintesa adalah reaksi yang menghasilkan endapan, perubahan suhu dan perubahan
warna. Contoh reaksi sintesa adalah Pn(NO3)2 + K2CrO4 → PbCrO4 + KNO3 dan Na2 + 2H2O → 2NaOH + H2.
Sedangkan reaksi-reaksi yang termasuk reaksi analisa adalah reaksi antara
larutan H2SO4 dengan NaOH. Contoh reaksinya adalah 2NaOH + H2SO4 → Na2SO4 + H2O
+ H2.
Reaksi-reaksi yang
termasuk reaksi reversible adalah reaksi yang menghasilkan endapan, gas, dan
perubahan suhu. Reaksi ini disebut juga reaksi bolak-balik karena dapat kembali
kebentuk semula. Contoh reaksinya yaitu H2SO4 + NaOH → Na2SO4 + 2H2O. Sedangkan
reaksi yang termasuk reaksi irreversible adalah reaksi perubahan warna yang
tidak dapat kembali kebentuk semula. Contoh reaksinya yaitu K2Cr2O7 + HCl → KCl
+ H2CrO4.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil
pengamatan dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
1. Reaksi kimia dapat dikatakan berlangsung apabila salah satu hal
telah teramati, seperti pembentukan endapan, gas, perubahan warna dan perubahan
suhu.
2. Reaksi eksoterm akan terjadi apabila terjadi pembebasan panas
(energi). Sedangkan reaksi endoterm akan terjadi pada saat penyerapan panas
(energi).
3. perubahan warna terjadi karena adanya kekosongan pada sub kulit
orbital d.
DAFTAR
PUSTAKA
Atkins, P.W. 1994. Kimia Fisika Jilid I. Erlangga: Jakarta.
Brady, James E. 1998. Kimia
Universitas Asas dan Struktur. Jakarta: Binarupa
Aksara
Budi, Sentot.
2008. Kimia Berbasis Eksperimen. Tiga
Serangkai, Solo.
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti edisi ketiga. Terjemahan
dari General Chemistry: The
essential Concepts, oleh Indra Noviandi,
Erlangga: Jakarta.
Goldberg, David E. 2008. Kimia Untuk Pemula edisi ketiga. Erlangga, Jakarta.
Keenan, Charles W. 1992. Kimia Untuk Universitas Jilid 1. Erlangga, Jakarta.
Petrucci,
Ralph H dan Suminar. 1987. Prinsip dan
Terapan Modern edisi keempat.
Erlangga, Bogor.
Reid, Robert C. 1990. Struktur dan Ikatan Kimia. Gramedia: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar